Tips Menulis Pesan ke Guru
Menulis pesan kolom chat kepada guru,
bukan seperti mengirim pesan biasa. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan Sebagaimana
ada adab dan sikap sopan-santun dalam berbicara langsung ke guru, menulis pesan
singkat lewat gadget pun memiliki beberapa etika yang harus
kita junjung tinggi bersama. Berikut ini mengenai cara yang baik dan benar
dalam menghubungi guru via chat. Oleh karena itu, langsung
saja, berikut tips menulis pesan singkat via chat kepada guru:
1. Awali Percakapan dengan Ucapan Salam dan Sapaan Penghormatan
Untuk memulai chat dengan guru,
sebelumnya kita perlu mengucapkan salam dan sapaan. Hal ini dilakukan sebagai
bentuk penghormatan kita kepada para guru. Teman-teman juga dianjurkan
untuk menyebut nama guru setelah menyapa dengan “Pak” atau “Bu”. Banyak orang
akan sangat merasa tersanjung dan dihargai jika kita menyebut namanya. Contoh
untuk tips pertama ini adalah, “Assalamualaikum , selamat pagi, Pak Budi.”
2. Ucapkan Maaf Karena Mengganggu Waktunya
Setelah mengucapkan salam dan menyapa guru, kita
juga perlu menyampaikan permohonan maaf karena bisa jadi (atau telah)
mengganggu waktu mereka. Selain itu, permohonan maaf ini juga dilakukan sebagai
bentuk konfirmasi apakah guru kita berkenan atau tidak untuk membaca pernyataan
yang akan kita sampaikan berikutnya. Contohnya: “Mohon maaf mengganggu
waktunya, semoga berkenan membaca dan merespon pesan ini”.
3. Perkenalkan Identitas Diri dan
Beri Tahu dari Mana Kita Mendapatkan Kontaknya
Sebelum menyampaikan pesan inti, teman-teman juga
harus memperkenalkan diri. Hal ini dilakukan agar guru tahu siapa kita karena
bisa jadi guru tidak akan merespons jika mereka tidak mengenal identitas kita.
Terutama jika pesan itu adalah pertama kalinya teman-teman menghubungi guru
sehingga nama kita belum sempat disimpan dalam kontak handphone-nya.
Identitas yang perlu teman-teman
sampaikan cukup meliputi nama, kelas, dan nomor absen. Siapa tahu, bertanya
termasuk ke dalam komponen nilai tambahan karena kita dianggap sebagai siswa
yang aktif di kelas maupun di luar kelas. Selain itu, kita juga perlu memberi
tahu guru tersebut dari siapa kita mendapatkan kontaknya agar tidak ada
prasangka-prasangka yang tidak diinginkan dilontarkan kemudian. Contoh
lengkapnya: “Sebelumnya, izin memperkenalkan diri, saya Ani, absen 11 dari
kelas XI MIPA 2. Saya mendapatkan kontak Bapak dari Ketua Kelas XI MIPA 2.”
4. Jelaskan Maksud, Keperluan, atau Tujuan dengan Singkat
Bagian ini difungsikan sebagai pengantar agar guru
kita tahu latar belakang dan alasan kita memulai percakapan. Dengan penjelasan
singkat ini, mereka bisa mengerti konteks pembahasan yang akan kita sampaikan.
Teman-teman perlu menghindari pesan yang langsung pada inti tanpa pendahuluan
karena hal tersebut berpotensi menjadikan respons guru tidak sesuai dengan apa
yang ingin kita cari. Hal ini juga perlu dilakukan agar tidak ada salah paham
antara kita dan guru.
Contohnya: “Berkaitan dengan sesi kelas Sejarah
Indonesia di hari Selasa minggu lalu, Bapak menyampaikan bahwa seluruh kelas
kami wajib mengumpulkan tugas di minggu ini. Namun, saya masih kurang paham
dengan beberapa penjelasan terkait format pengerjaan, cara pengumpulan, dan
bagian materi mana yang paling harus kami tekankan sebagai bahan pembuatan
tugas. Oleh karena itu, saya ingin menanyakan beberapa hal terkait deskripsi
tugas tersebut.”
5. Tuliskan Inti Percakapan dengan Singkat dan Jelas
Di bagian ini, teman-teman harus bisa menyampaikan
pesan dengan singkat dan jelas. Singkat, artinya kalian harus membuat batasan.
Jangan menulis terlalu panjang yang tidak berinti. Teman-teman juga bisa
membatasi jumlah kata sehingga tidak memaksa guru harus membaca tulisan yang
panjang lebar. Sedangkan, jelas artinya tulisan kalian harus mudah dipahami,
tidak mengandung kata-kata ambigu atau rancu, terstruktur dengan baik, dan
memiliki alur berpikir yang rasional. Jangan menulis secara abstrak
apalagi kesana-kemari.
6. Tutup Pesan dengan Salam, Jangan Lupa Tetap Berterima kasih dan Memohon
Maaf atas Segala Kekurangan
Setelah susunan yang lain kita tulis dengan baik,
maka tentu pesan yang baik adalah yang diakhiri dengan ucapan terima kasih dan
maaf. Hal tersebut adalah bentuk penghormatan kita kepada guru. Contohnya:
“Terima kasih dan mohon maaf jika ada kesalahan, wassalamualaikum .”
7. Merespons Kembali Jawaban Guru
Etika kita tidak berakhir setelah pesan yang
komprehensif tadi selesai terkirim. Ketika guru sudah menjawab pertanyaan atau
pernyataan kita, maka kita juga harus sesegera mungkin meresponsnya kembali
tanda kita paham atas jawabannya. Yang perlu
digarisbawahi adalah jangan sampai kita bertanya terus-menerus sebelum guru
tersebut sempat membalas. Apalagi mengulang pertanyaan atau bertanya hal yang
bisa dicari jawabannya tanpa bertanya lagi. Jadi, etikanya adalah jangan
memulai percakapan kembali sampai percakapan sebelumnya selesai dijawab oleh
guru. Dalam merespons pun cara kita masih tetap sama, yaitu dengan tetap
mengindahkan etika yang sebelumnya telah disampaikan. Intinnya, jangan sampai
jawaban guru tersebut hanya di-read atau dibiarkan terbengkalai.
Kita harus meresponsnya dengan baik pula, minimal ucapkan “Terima kasih”.
8. Teliti dalam Memilih Waktu yang Tepat untuk Mengirim
Pesan
Memilih waktu yang pas termasuk hal yang paling
penting dan tidak boleh diabaikan. Jangan sampai kita mengganggu waktu-waktu
tertentu yang memang sudah lazim untuk menghentikan aktivitas, terutama untuk
tidak memegang gadget. Misalnya pada jam makan siang dan makan
malam serta waktu-waktu salat wajib. Kita juga harus memberi pengertian dengan
tidak mengirim pesan pada malam hari atau di hari-hari besar, seperti hari
raya.
Untuk malam hari, biasanya dibatasi sampai jam 8
atau jam 9, tergantung pada guru tersebut karena seharusnya kita biarkan mereka
beristirahat waktu itu, sama halnya untuk hari libur yang diperuntukkan
untuk family time-nya para guru. Namun, untuk malam di atas jam 9
sebaiknya tidak mengirim pesan dan ditunda sampai esok harinya, dengan catatan
hari setelahnya bukan hari libur karena kita juga harus mengusahakan
meminimalisasi berbalas pesan di hari libur.
Itu dia tips-tips menuliskan pesan ke guru
via chat. Oleh karena itu, sudah saatnya siswa-siswi harus
peduli dan jangan lagi bersikap abai atau menyepelekan hal ini.